Kamis, 18 Agustus 2016

7 Pilihan Bahan Yang Digunakan Sebagai Atap Rumah

Indonesia berada di garis khatulistiwa mempunyai dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Penggunaan atap pada sebuah rumah merupakan kebutuhan yang sangat penting karena atap melindungi penghuni rumah dari sinar matahari langsung maupun air hujan pada saat musim penghujan.

Karena fungsinya yang sangat penting saat ini ada 7 pilihan bahan yang digunakan sebagai atap sebuah rumah, yaitu :

1. Alang-alang / Jerami
Pada jaman dahulu atap dengan bahan alang-alang/ jerami sangatlah populer namun seiring berjalannya waktu atap jenis ini mulai ditinggalkan karena perawatannya yang sulit dan mahal. Penggunaan atap alang-alang di Indonesia tidaklah menghilang begitu saja masih banyak hotel, villa, restorant, dll yang menggunakannya, karena tampilan atap alang-alang memberi kesan teduh dan alami. Pada saa ini atap alang-alang ada yang dibuat secara sintetis yang mempunyai keunggulan awet, mudah dalam pemsangan dan perawatan, anti rayap dan sarang burung, serta anti bocor karena dilapisi oleh water proof membrane. 

2. Sirap / Kayu Ulin
Atap sirap dibuat dari kayu ulin atau kayu besi yang berasal dari Kalimantan, atap sirap sangat kuat dan dapat bertahan hingga berpuluh-puluh tahun lamanya. Penggunaan sirap pada atap sangat jarang digunakan pada sebuah rumah karena harganya yang mahal. Atap sirap lebih sering digunakan pada atap pendopo, gazebo, dll yang membuatnya berbeda dan menonjol daripada bangunan lainnya.

Baca : Pilih sofabed untuk efisiensi ruang 

Atap Sirap / Kayu Ulin


3. Genteng Tanah Liat
Atap genteng yang terbuat dari tanah liat ini, di Indonesia sangat populer dan hampir mayoritas penduduk Indonesia menggunakannya. Genteng tanah liat banyak di pilih karena harganya yang murah dan tahan terhadap cuaca, namun genteng tanah liat ini juga memiliki banyak kelemahan selain mudah pecah, pemasangan genteng tanah liat memerlukan penyangga kayu atau besi karena bobot genteng yang berat dan setelah beberapa lama pemakaian warnga genteng akan berubah menghitam.

4. Genteng Beton
Genteng Beton saat ini banyak digunakan pada rumah-rumah model minimalis. Apa kelebihannya? Genteng beton terbuat dari bahan semen yang dilapisi dengan serat dan bahan aditif tertentu. Genteng beton juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap pelapukan, kebakaran, cuaca dan serangga. Namun dilihat dari fisik, genteng ini tentu memiliki bobot yang lebih berat dan harganya lebih mahal, genteng beton memang memiliki kualitas lebih tinggi ketimbang genteng tanah liat dilihat dari kekokohannya dan variasinya.

5. Gentel Metal
Genteng metal adalah inovasi terbaru untuk atap rumah. Genteng metal terbuat dari bahan logam antikarat. Kelebihan dari genteng ini adalah bentuknya yang variatif bisa dibuat sesuai kebutuhan, bisa seperti genteng tanah liat, genteng sirap dan sebagainya. Bobot genteng metal sangat ringan serta efek bisa memantulkan panas menjadi kelebihan utama dari genteng metal ini. Kelemahannya harganya sangat mahal sehingga sampai saat ini lebih banyak digunakan pada rumah-rumah mewah.

6. Genteng Seng

Genteng Seng merupakan pilihan utama bagi masyarakat pedesaan, karena genteng seng jauh lebih murah dan ringan. Genteng seng memiliki banyak kekurangan selain penampilannya yang lebar dan kurang menarik, serta sifat seng yang tidak dapat menahan panas dan gampang berkarat dan rusak.



7. Genteng Asbes
Genteng asbes hampir sama dengan genteng seng. Sifatnya yang murah meriah dan sering menjadi pilihan beberapa rumah dipedasaan atau level bawah. Genteng asbes bisa tahan akan suhu panas sehingga akan terasa dingin di dalam rumah hanya saja pada beberapa penelitian penggunaan genteng asbes bisa memicu penyakit kanker paru terhadap penghuninya.

Baca : Kaca Patri Untuk Design Rumah Klasik

Kebutuhan akan atap sebuah rumah menjadi hal yang paling penting sehingga memerlukan berbagai pertimbangan yang sesuai dengan kebutuhan design bangunan rumah itu sendiri, anggaran maupun manfaat yang diperoleh.